Nama “rumah” dipilih karena konsep komunitas ini memang memilih memberdayakan rumah sebagai sebuah ruang interaksi yang hangat, lebih kekeluargaan, dan guyub. Selain itu, secara filosofis, rumah kami maknai sebagai ruang hidup yang lahir, tumbuh, dan berkembang sebagai manusia seutuhnya.
Kata “kreatif” disandingkan dengan “rumah” karena kami ingin membangun iklim yang kondusif di dalam rumah melalui aktivitas kreatif, khususnya seni-budaya.
Sementara itu, kata “Suku Seni” disimbolisasikan sebagai sebuah ikon keberagaman dan perbedaan yang dipersatukan oleh kesenian. Berbagai suku di masyarakat adalah kekayaan yang akan memberi energi bagi lahirnya kreativitas seni yang inovatif. Apapun suku Anda, di Suku Seni semua berbaur, berkolaborasi, saling mengisi dan membangun kebersamaan demi memuliakan kemanusiaan.
Maka, sebagai sebuah “rumah” tempat para kreator berkumpul, RK-SSR akan membuka diri terhadap aktivitas seni-budaya baik yang tradisional maupun modern yang berkembang dalam kehidupan masyarakat di Indonesia, dan terus-menerus melakukan proses dialektika dengan merespon perkembangan zaman. Tersebab RK-SSR berdiri di tanah Melayu, Bumi Lancang Kuning, Provinsi Riau, maka secara sadar dan bertanggungjawab akan turut menjadikan kebudayaan Melayu sebagai salah satu sumber kekuatan dalam proses berkesenian.
Turut melestarikan seni-budaya tradisional Melayu dengan cara-cara kreatif, dan terus menggali berbagai kemungkinan untuk menemukan intisari dari jiwa dan semangat kebudayaan Melayu dalam dunia kesenian modern.
RK-SSR diniatkan menjadi sebuah ruang tempat para kreator, seniman, pegiat seni, akademisi seni, penikmat seni menyelenggarakan berbagai aktivitas seni-budaya, yang berbasis komunitas. Berbagai program dirancang yang akan digelar sepanjang tahun, baik berupa pertunjukan, pameran, diskusi, workhsop, rumah baca, festival, lomba, penerbitan buku, penelitian, pemberdayaan masyarakat di bidang seni budaya.
Program tersebut diharapkan dapat membangun iklim kondusif bagi bangkitnya semangat berkarya di bidang seni budaya, sekaligus dapat membuka peluang-peluang baru bagi seniman untuk mengembangkan diri sekaligus berkompetisi di dunia kreatif, khususnya di Riau.
Rumah Kretif Suku Seni Riau (RK-SSR) diinisiasi dan didirikan oleh seniman Riau SPN. Marhalim Zaini, S.Sn., M.A, pada akhir tahun 2017 (tercatat di akta notaris 14 Desember 2017).
Pendiriannya diawali dan ditandai dengan sebuah pergelaran teater kolosal berjudul “Dilanggar Todak” naskah dan sutradara Marhalim Zaini, yang melibatkan lebih dari seratus pendukung pertunjukan. Dipentaskan selama tiga malam (22, 23, 24 Februari 2018) di gedung Anjung Seni Idrus Tintin, Pekanbaru, Riau, dan disaksikan lebih dari 1500-an penonton dengan tiket 30K (pelajar/mahasiswa), 40K (umum), dan 150K(VIP).Berawal dari sana, Marhalim dan sejumlah seniman yang terlibat bersepakat untuk melanjutkan aktivitas grup ini dengan membentuk pengurus. Sisa keuntungan dari dana produksi “Dilanggar Todak” digunakan untuk mencari kontrakan sebagai tempat aktivitas anggota. Sebuah rumah dengan halaman yang cukup besar dipilih yang berada di Jl. Air Dingin, Marpoyan (tidak jauh dari kampus Universitas Islam Riau). Maka, program-program pun dirancang, dan diselenggarakan di lokasi tersebut. Tidak hanya teater, tetapi meluas ke semua bidang seni.
Selama lebih kurang setahun di Air Dingin (2018-2019), program-program berjalan dengan baik, mulai dari diskusi mingguan, workshop seni, perpustakaan, latihan dasar seni rutin, pertunjukan-pertunjukan kecil dalam helat Malam Seni Masyarakat yang digelar tiap bulan di halaman rumah.
Keterlibatan komunitas seni lain dan masyarakat setempat dalam kegiatan-kegiatan tersebut membuat RK-SSR cukup dikenal publik. Keterlibatan komunitas seni lain dan masyarakat setempat dalam kegiatan-kegiatan tersebut membuat RK-SSR cukup dikenal publik. Semua kegiatan dilakukan secara swadaya di samping juga berupaya mencari donasi dan dukungan sponsor.
Tahun berikutnya, ketika pandemi Covid 19 melanda, RK-SSR tak mampu lagi bergerak, dan tak mampu membayar sewa rumah. Akhirnya memutuskan untuk pindah ke rumah Marhalim, ketua RK-SSR, di Gading Marpoyan. Dengan memanfaatkan ruang yang cukup luas di lantai dua, RK-SSR mulai perlahan-lahan bergerak dengan sejumlah program yang menyesuaikan situasi dan kondisi yang ada. Sampai pada tahun 2021 mampu membangun ruangan yang cukup kondusif untuk aktivitas berbagai bidang seni.
© 2024 Rumah Kreatif Suku Seni Riau